
Gizi Juara, Prestasi Maksimal: Pembelajaran Mendalam Melalui Strategi Kokurikuler untuk Generasi Unggul di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta
Pendahuluan
Pendidikan holistik di era modern tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesehatan peserta didik secara menyeluruh. SMP Muhammadiyah 36 Jakarta telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengintegrasikan Program Gizi untuk Prestasi (NGTS)—bekerja sama dengan SEAMEO RECFON dan mitra kampus Pusat Kajian Kesehatan (Puskaskes) UHAMKA melalui pendekatan pembelajaran mendalam dengan kokurikuler lintas mata pelajaran. Strategi ini bukan sekadar program tambahan, melainkan transformasi paradigma pembelajaran yang menempatkan gizi sebagai fondasi prestasi akademik dan pengembangan karakter generasi unggul.
Relevansi dengan Program Pemerintah dan Pentingnya Gizi bagi Prestasi
Program Gizi untuk Prestasi (NGTS) di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan program makan bergizi gratis sebagai salah satu prioritas nasional. Kebijakan ini bukan sekadar program sosial, tetapi investasi strategis untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul melalui pemenuhan gizi sejak usia dini hingga remaja.
Hubungan antara gizi dan prestasi akademik telah terbukti secara ilmiah. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan gizi terutama protein, zat besi, yodium, dan vitamin B kompleks dapat menghambat perkembangan kognitif, menurunkan daya konsentrasi, memperlambat respons pembelajaran, dan mengurangi motivasi belajar. Sebaliknya, siswa yang mendapat asupan gizi seimbang menunjukkan performa akademik lebih baik, memiliki daya tahan tubuh lebih kuat (sehingga jarang absen karena sakit), dan memiliki energi lebih untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Bagi remaja, masa SMP adalah periode pertumbuhan cepat (growth spurt) yang memerlukan asupan nutrisi optimal. Remaja putri khususnya menghadapi risiko anemia karena menstruasi, yang dapat menyebabkan kelelahan kronis, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan edukasi gizi seimbang menjadi intervensi krusial untuk memastikan remaja putri dapat belajar optimal.
Lebih dari itu, pembiasaan pola makan sehat sejak remaja membentuk kebiasaan seumur hidup (life-long habits) yang akan terbawa hingga dewasa. Siswa yang terbiasa sarapan, memilih makanan bergizi, dan aktif secara fisik cenderung mempertahankan gaya hidup sehat di masa depan—mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas yang kini menjadi beban kesehatan nasional.
Perjalanan Transformasi: Dari Ketidaktahuan Menuju Keunggulan
Sebelum tahun 2020, kondisi SMP Muhammadiyah 36 Jakarta terkait pengetahuan dan program gizi untuk prestasi dapat dikatakan masih dalam tahap embrio. Kepala sekolah maupun guru belum memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang bagaimana gizi dapat menjadi katalis prestasi peserta didik. Tidak ada program terstruktur yang dibuat terkait masalah gizi, dan belum ada sosialisasi maupun penerapan program sistematis yang melibatkan seluruh warga sekolah—siswa, guru, dan orang tua.
Titik balik transformasi dimulai pada Agustus 2020, di tengah pandemi COVID-19 yang mengguncang sistem pendidikan global. Hal ini diawali melalui undangan dari SEAMEO RECFON untuk mengikuti pelatihan intensif Program NGTS dan I-Help (Islamic Health Promoting School) selama enam bulan, dari Agustus hingga Oktober 2020. Pelatihan ini dilakukan secara daring, menyesuaikan dengan kondisi pembatasan sosial saat pandemi.
Enam bulan pelatihan tersebut menjadi momentum pembelajaran mendalam bagi tim sekolah. Mereka tidak hanya mendapat pengetahuan teoretis tentang gizi dan kesehatan, tetapi juga dibekali dengan kerangka kerja praktis untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program NGTS di lingkungan sekolah. Setelah lulus dari pelatihan, tim NGTS menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang komprehensif, mencakup empat komponen utama: edukasi gizi, kantin sehat, kebun sekolah, dan gizi kewirausahaan.
Fase sosialisasi kepada seluruh warga sekolah kemudian dimulai. Melalui berbagai rapat kerja guru, grup WhatsApp kelas, media sosial sekolah, dan kegiatan pembiasaan pagi, program NGTS diperkenalkan kepada guru, siswa, pedagang kantin, dan orang tua. Meskipun menghadapi tantangan pembelajaran daring di masa pandemi, tim NGTS tetap konsisten menjalankan kegiatan seperti edukasi gizi daring, hingga koordinasi dengan pihak yayasan untuk perencanaan kantin sehat.
Kini, lima tahun setelah pelatihan perdana, program NGTS di SMP Muhammadiyah 36 tidak hanya bertahan, tetapi berkembang menjadi bagian integral dari ekosistem pembelajaran sekolah. Program yang awalnya dilakukan secara daring kini telah bertransformasi menjadi kegiatan rutin tatap muka, seperti sarapan sehat setiap minggu kedua, senam bersama setiap minggu kelima, pelatihan berkala dengan mitra (SEAMEO RECFON, Puskaskes UHAMKA, UMJ, Puskesmas Tebet), dan integrasi konten gizi dalam pembelajaran lintas mata pelajaran. Perjalanan dari ketidaktahuan menuju keunggulan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan komitmen kepemimpinan, kemitraan strategis, dan pembelajaran mendalam, transformasi pendidikan yang holistik dapat terwujud.
Oleh: Mona Farida, SE, M.Pd
(Kepala SMP Muhammadiyah 36 Jakarta)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Sekolah SMP Muhammadiyah 36 Jakarta menerima award Outstanding Schools and Partners Appreciation 2025
SMP Muhammadiyah 36 Jakarta menerima penghargaan Outstanding Schools and Partners Appreciation 2025 dari Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and
Sekolah SMP Muhammadiyah 36 Jakarta menerima award Outstanding Schools and Partners Appreciation 2025
SMP Muhammadiyah 36 Jakarta menerima penghargaan Outstanding Schools and Partners Appreciation 2025 dari Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and
GREEN WARRIORS : Memanen Pupuk Kompos Biopori
Peserta didik SMP Muhammadiyah 36 Jakarta yang tergabung dalam ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja memanfaatkan lahan tanah yang sedikit disekolah dengan membuat biopori. Biopori ada
Mari Selamatkan Bumi dan Lingkungan
Pimpinan SMP Muhammadiyah 36 Ibu Mona Farida, SE, M. Pd bersama Wakil Pimpinan Humaidi, S.Pd yang tergabung bersama Indonesia Green Principal Award (IGPA) dalam Kegiatan Circular School
Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN)
Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) adalah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah untuk mengasah potensi dan kreativitas siswa-siswi Muhamma
Kepala SMP Muhammadiyah 36 Jakarta dilantik Pengurus CSPP (Circular School Program Partnership) Tahun 2025-2027
Kepala SMP Muhammadiyah 36 di tunjuk sebagai Bendahara di kepengurusan CSPP. Program CSPP, di tahun 2025 telah memiliki alumni 124 sekolah di seluruh Indonesia. Awal mula dari Inisiat
MENGENAL LEBIH DALAM TENTANG JURNALISTIK DAN PROFESINYA : SISWA SMP MUHAMMADIYAH 36 JAKARTA
Sabtu, 22 Februari 2025 Siswa SMP Muhammadiyah 36 Jakarta berkontribusi pada kegiatan Pelatihan dan lomba Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Setiap Hari Kita Makan Plastik ?
SMP Muhammadiyah 36 Jakarta kembali mengikuti kegiatan Greenpeace yang bertajuk " Hidden Pollution: The Unseen of Microplastics " pada Hari Minggu, 23 Februari 2025 di Creative Hall, M
Science Club SMP Muhammadiyah 36 Jakarta
Assalamualaikum wr wb Science Club adalah ekstrakulikuler yang menjadi ranah pengembangan minat dan bakat sains pada peserta didik SMP Muhammadiyah 36 Jakarta. Akan tetapi, tidak hanya
Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional Guru Inovatif : Praktik Baik DIWASASRI
Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) 2025 diselenggarakan di Semarang pada tanggal 24-25 Januari 2025 oleh Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Olimpiade